BAZNAS dan POROZ Beri Pelatihan Otomotif ke 133 Mustahik – Dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan kesempatan yang lebih baik bagi mereka yang kurang beruntung, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama dengan POROZ (Pusat Otomotif Roda Dua) ​​menyelenggarakan program pelatihan otomotif untuk 133 mustahik . Program ini tidak hanya bertujuan untuk memberikan keterampilan teknis di bidang otomotif, tetapi juga untuk membuka peluang kerja dan meningkatkan taraf hidup peserta. Pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen BAZNAS dalam mendukung program-program yang berdampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam hal pemberdayaan ekonomi. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai pelatihan otomotif yang diselenggarakan, tujuan dan manfaatnya, serta bagaimana pelatihan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi mustahik.

1. Tujuan Pelatihan BAZNAS Otomotif

Pelatihan otomotif yang dilaksanakan oleh BAZNAS dan POROZ memiliki beberapa tujuan utama yang sangat penting. Pertama, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan praktik praktis kepada mustahik dalam bidang perawatan dan perbaikan kendaraan bermotor. Dengan menguasai keterampilan ini, peserta diharapkan dapat membuka usaha mandiri di sektor otomotif atau bahkan bekerja di bengkel-bengkel terdekat.

Kedua, pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing peserta di pasar kerja. Di era yang semakin kompetitif ini, keterampilan teknis di bidang otomotif sangat dibutuhkan. Peserta yang telah mengikuti pelatihan diharapkan memiliki keunggulan dibandingkan dengan calon pekerja lainnya yang tidak memiliki pelatihan formal. Selain itu, dengan adanya sertifikat yang dikeluarkan setelah pelatihan, peserta akan lebih mudah untuk mencari pekerjaan.

Ketiga, program ini dirancang untuk membantu mengurangi angka kemiskinan di kalangan mustahik. Dengan keterampilan yang diperoleh, mereka diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang lain. Ini adalah langkah positif untuk menumbuhkan wirausaha di masyarakat, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Keempat, pelatihan otomotif ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kendaraan yang baik dan benar. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai cara merawat dan memperbaiki kendaraan, peserta dapat mengurangi biaya perawatan dan memperpanjang usia kendaraan mereka, yang merupakan aset berharga bagi keluarga.

2. Manfaat Pelatihan BAZNAS bagi Mustahik

Manfaat pelatihan otomotif bagi mustahik sangatlah penting. Pertama, peserta mendapatkan akses langsung ke pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam industri otomotif. Mereka akan dilatih oleh instruktur yang berpengalaman, sehingga dapat memahami berbagai aspek teknis secara mendalam. Pengetahuan yang diperoleh tidak hanya terbatas pada perbaikan kendaraan, tetapi juga mencakup aspek manajerial yang penting dalam menjalankan usaha.

Kedua, pelatihan ini memberikan kesempatan untuk membangun jaringan sosial dan profesional. Dalam proses pelatihan, peserta akan bertemu dengan sesama mustahik lainnya, serta para profesional dari industri otomotif. Jaringan ini dapat menjadi sumber dukungan dan kolaborasi di masa depan, baik dalam mencari pekerjaan maupun dalam menjalankan usaha.

Ketiga, dengan keterampilan yang diperoleh, peserta dapat meningkatkan pendapatan mereka. Kemampuan untuk melakukan perbaikan kendaraan sendiri dapat menghemat biaya, dan jika mereka memutuskan untuk membuka usaha, potensi penghasilannya bisa jauh lebih besar dibandingkan dengan sebelumnya. Hal ini akan berdampak positif pada kondisi ekonomi keluarga mereka.

Keempat, pelatihan otomotif ini juga dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta. Setelah menyelesaikan pelatihan dan mendapatkan sertifikat, mereka akan merasa lebih mampu dan memiliki legitimasi untuk bekerja di bidang otomotif. Rasa percaya diri ini sangat penting dalam proses pencarian kerja dan dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.

3. Proses Pelatihan dan Metodologi

Proses pelatihan otomotif yang dilakukan oleh BAZNAS dan POROZ dirancang sedemikian rupa untuk memastikan peserta mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Pelatihan ini mencakup teori dan praktik. Pada tahap awal, peserta akan diperkenalkan pada berbagai teori dasar mengenai otomotif, seperti sistem kelistrikan, mesin, suspensi, dan sistem rem. Materi ini disampaikan oleh instruktur yang berpengalaman dan memiliki keterampilan di bidang otomotif.

Setelah memahami teori dasar, peserta akan masuk ke tahap praktik. Pada sesi ini, mereka akan langsung terlibat dalam perbaikan dan perawatan kendaraan. Peserta akan bagian menjadi kelompok-kelompok kecil agar proses belajar lebih fokus dan interaktif. Dalam kelompok tersebut, mereka akan melakukan berbagai tugas, mulai dari mengganti oli, memperbaiki rem, hingga melakukan tune-up mesin. Dengan cara ini, peserta tidak hanya belajar dari instruktur, tetapi juga saling belajar satu sama lain.

Metodologi pengajaran yang digunakan dalam pelatihan ini sangat berorientasi pada praktik. Setiap peserta diberikan kesempatan untuk langsung terlibat dalam proses perbaikan kendaraan, sehingga mereka dapat memahami setiap langkah dengan lebih baik. Instruktur juga akan memberikan umpan balik secara langsung, yang membantu peserta untuk segera memperbaiki kesalahan dan meningkatkan keterampilan mereka.

Di akhir pelatihan, peserta akan diuji untuk mengukur sejauh mana pemahaman dan keterampilan yang telah mereka peroleh. Ujian ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga praktik. Dengan cara ini, BAZNAS dan POROZ dapat memastikan bahwa peserta benar-benar siap untuk bekerja di industri otomotif setelah menyelesaikan program pelatihan.

4. Dampak Pelatihan Jangka Panjang bagi Masyarakat

Dampak jangka panjang dari pelatihan otomotif ini sangat penting dan dapat dirasakan tidak hanya oleh peserta, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan. Pertama, dengan meningkatnya jumlah individu yang terampil di bidang otomotif, akan ada peningkatan jumlah usaha bengkel yang dapat memberikan layanan perbaikan kendaraan. Ini akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja.

Kedua, pelatihan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat pada pekerjaan yang tidak menuntu. Dengan keterampilan yang diperolehnya, mustahik akan lebih mandiri dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. Ini adalah langkah yang sangat positif menuju pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ketiga, keberhasilan program pelatihan ini dapat menjadi contoh bagi program-program pemberdayaan lainnya. Jika pelatihan otomotif ini berhasil meningkatkan taraf hidup peserta, hal ini dapat mendorong lembaga lain untuk mengembangkan program serupa dalam bidang yang berbeda. Ini akan menciptakan efek domino yang positif di seluruh masyarakat.

Keempat, dampak sosial dari pelatihan ini juga sangat signifikan. Dengan adanya peningkatan keterampilan dan pendapatan, masyarakat akan lebih sejahtera dan stabil. Stabilitas ini dapat mengurangi konflik sosial dan meningkatkan keamanan di lingkungan sekitar. Hal ini penting untuk menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial.

Baca juga Artikel ; Pilihan Mobil SUV di GIIAS 2024